Tetapi sebaliknya bisa menjadi ancaman jika daya saing rendah karena dibanding produsen lainnya harga lebih mahal meski dengan kualitas yang sama. Untuk itu guna menyambut pemberlakuan MEA, pelaku usaha mikro harus lebih punya daya saing yang kuat dengan meningkatkan kualitas produk dan pemasaran berbasis teknologi.
Bank Indonesia Kediri sudah mendorong pengembangan usaha mikro dengan kemudahan dan tersedianya akses perbankan termasuk regulasi terkait sistem keuangan yang mendukung pelaku UMKM. Salah satunya pemberlakuan kredit minimal 20 % untuk pelaku UMKM. Meski itu dilakukan secara bertahap karena pemenuhan syarat usaha yang feasible dan bankable.
Siti Rochmawati Humas Bank Indonesia Kediri mengatakan, dengan kemudahan akses perbankan diiringi peningkatan kapasitas, pelaku usaha mikro bisa meningkatkan kualitas produk dan memperluas pemasaran. Tentu dengan begitu daya saing akan menjadi lebih kuat.
“Pelaku UMKM/UKM perlu mengubah pola pikir dari sekadar mampu bertahan menjadi produsen yang handal dan siap bersaing,”kata Rochmawati.
Untuk itulah bimbingan mengelola keuangan dan peningkatan kapasitas kewirausahaan terus instensif dilakukan BI Kediri agar pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Selama ini sejumlah permasalahan teknis masih dialami pelaku usaha mikro di antaranya rendahnya SDM, kualitas produk tidak bersaing, minim inovasi dan teknologi, serta sedikitnya akses pemasaran.
“Karena permasalahan teknis itulah perbankan menilai UMKM merupakan sektor yang memiliki resiko tinggi dan tingkat kelayakan yang rendah,”lanjut Rochmawati.
Guna mengatasi masalah teknis yang kerap dialami pelaku UMKM, BI Kediri kini sudah mempunyai 50 Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Mereka sudah dilatih dan mendapatkan pembekalan untuk menjadi pendamping para pelaku UMKM di wilayah kerja BI Kediri. Termasuk mendampingi pelaku usaha mikro di sejumlah kluster produk unggulan binaan BI Kediri. Beberapa di antaranya cluster cabe merah di Kepung Kabupaten Kediri, beras organik di Ngawi serta cluster bawang merah di Kabupaten Nganjuk.
“Dalam perkembanganya peran Konsultan Keuangan Mitra Bank sangat efektif untuk mendorong peningkatan usaha pelaku UMKM,” tambah Rochmawati.
Melalui berbagai program penguatan usaha dan pendampingan yang intens, diyakini pelaku UMKM di wilayah BI Kediri akan semakin meningkat. Baik dari sisi manajemen keuangan, kualitas produk dan pemasaran. Tentu ini akan menjadi modal yang cukup untuk bersaing dengan pelaku usaha dari wilayah maupun negara lain menyongsong pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
(Hdi) 97Kediri 100 Kediri Kediri Kediri 9673Prediksi Bola. Kuliner