Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pelaku usaha meningkatkan penjualan di pasar dalam negeri untuk mengurangi peredaran produk impor.
"Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 240 juta jiwa, merupakan salah satu potensi pasar yang cukup besar. Ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha," kata Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Oesman Sapta di Jakarta, Senin.
Pelaku usaha nasional, menurut Oesman, terus meningkatkan penjualannya di pasar internasional.
"Produsen dari Indonesia memang memperkuat pasarnya di China, India dan Jepang. Namun, jangan lupakan pasar domestik karena peluangnya masih sangat besar," paparnya.
Pasar domestik, lanjut Oesman, masih kekurangan pasokan gula, daging sapi dan kedelai.
"Hampir semua suplai gula, daging sapi maupun kedelai masih diimpor dari negara lain. Pelaku usaha bisa memanfaatkan kondisi tersebut dengan memenuhinya dari dalam negeri sehingga impor bisa dikurangi," ujarnya.
Oesman berpendapat bahwa produsen memang diperbolehkan mengimpor daging sapi asalkan tidak dimonopoli.
"Selain impor sapi, pelaku usaha wajib mendatangkan sapi bibit karena dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun mendatang, Indonesia tidak perlu mengimpor daging sapi karena pembibitan yang ada sudah bisa memenuhi kebutuhan lokal. Dengan produksi lokal dalam jumlah besar, tentu harga daging sapi di sini akan menjadi lebih murah," tandasnya.
(ANT) 97Kediri 100 Kediri Kediri Kediri 9673Prediksi Bola. Kuliner