Sistem Pembiayaan Mikro Indonesia Dinilai Inovatif

Toko dan Wisata Kuliner Kediri
Sistem pembiayaan mikro di Indonesia termasuk salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai sangat inovatif oleh banyak negara di dunia.

"Indonesia dinilai sangat inovatif dalam mengembangkan microfinance dan sistem pembiayaan untuk usaha mikro untuk meningkatkan akses UMKM terhadap sumber keuangan," kata Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya KUMK Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta, di Jakarta, Sabtu (3 November).

Dalam International Microfinance Conference di Yogyakarta, akhir Oktober 2012, KUR di antaranya mendapatkan penghargaan sebagai solusi pembiayaan mikro yang inspiratif.

I Wayan Dipta mengatakan, dalam berbagai pertemuan penting terkait microfinance, sistem pembiayaan mikro di Indonesia kerap menjadi bahan pembahasan.

"Ini sistem kredit yang dinilai inovatif karena kita menerapkan dengan penjaminan yang kerap tidak dilakukan dan belum terpikirkan oleh negara lain," katanya.

Menurut Wayan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam hal pembiayaan mikro karena jumlah UKM di tanah air yang terus bertambah bahkan mencapai 99,9 persen dari seluruh pelaku usaha.

Selain itu, kendala modal masih menjadi hambatan UKM untuk berkembang di Indonesia.

Wayan mengakui di banyak negara lain lembaga keuangan mikro dengan sistem-sistem pembiayaannya juga sudah banyak berkembang.

Bahkan di Bangladesh misalnya, ada Grameen Bank yang merupakan bank yang mengkhususkan diri untuk melayani pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

Oleh karena itu, kata Wayan, perlu dilakukan upaya untuk saling berbagi pengalaman dengan banyak negara lain dalam hal pengembangan sistem pembiayaan bagi UMKM.

Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia mencatat sampai Agustus 2012 baru 17 persen usaha mikro kecil dan menengah dari total UMKM di Indonesia yang mendapatkan pembiayaan dari perbankan.

Berdasarkan data BI, UMKM yang memiliki rekening di bank hanya sebanyak 9.027.461 pelaku usaha atau hanya 17 persen dari UMKM tanpa rekening bank yang berjumlah 44.796.271 pelaku usaha atau sebanyak 83 persen.

Baki debet kredit UMKM sampai dengan Agustus 2012 mencapai Rp513.192,6 miliar dengan pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan sebesar 19,9 persen.

(ANTARA News)
97Kediri 100 Kediri Kediri Kediri 9673Prediksi Bola. Kuliner