Banyak Produk UKM Yang Diekspor Berlabel Negara Lain

Etalase Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kediri

Ternyata, pekerjaan rumah pemerintah untuk sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) masih banyak, antara lain klaim produk Indonesia yang diubah menjadi produk negara lain.

Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta mengaku kesadaran membangun produk unggulan di lingkungan UKM masih sangat rendah Para pelaku UKM rela menjual murah produk-produknya ke luar negeri tanpa dilabel merek negara lain.

Bahkan dari kunjungannya ke daerah, Dipta terkaget-kaget mengetahui produk kerajinan kayu buatan UKM di Bojonegoro Jawa Timur dijual dengan label Made in Singapura atau negara-negara Timur Tengah.

"Di Bojonegoro produk kerajinan kayunya bagus, dia (pelaku usaha UMKM) butuh duit dijual dan mau brand pakai made in Singapore dan Timur Tengah, mana ada produk kayu disana," tutur Dipta di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Hasil temuannya di daerah Bojonegoro Jawa Timur itu, tutur Dipta sudah berlangsung lama dan produk-produk disana dijual dengan harga yang murah.

"Made in timur tengah dan Singapore. Mana ada kayu jati disana, di Bojonegoro dijual Rp 50 ribu di Singapura bisa dijual US$ 50 dollar (setara Rp 450 ribu)," tambahnya.

Selain produk kerajinan kayu, Dipta juga menemukan ada produk gula semut yang diekspor tanpa merek namun berpotensi dijual atas nama buatan negara lain.

"Kayak gula semut yang kita ekspor dari Kulonprogo tanpa brand," tambahnya.

Temuan-temuan itu, tutur Dipta tidak akan diketahui andai saja, Kementerian Koperasi dan UKM tidak melakukan kunjungan ke daerah-daerah. Rencananya akan ada kerjasama dengan pemerintah daerah dalam pembuatan brand sebelum produk UKM tersebut diekspor.

"Saya baru tahun lalu, kalau nggak ditinjau, nggak tahu. Saya harap daerah ikut memberikan perhatian," pungkas Dipta.

(feb/bdh/detik.com)
97Kediri 100 Kediri Kediri Kediri 9673Prediksi Bola. Kuliner