Becak Gowes, Potensi Pariwisata Kediri

Toko dan Wisata Kuliner Kediri
Kreativitas warga Kediri untuk memanfaatkan peluang ekonomi melalui persewaan becak gowes patut diacungi jempol. Namun ada persoalan lain yang harus segera disikapi Pemkot Kediri.

Becak gowes sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Sepeda kayuh beroda empat dan berkemudi bundar mirip mobil ini merupakan disewakan dengan tarif Rp 15.000/ jam. Rupanya bisnis ini cukup menggiurkan hingga makin hari jumlahnya bertambah di jalanan.

Namun dimensinya yang lebar dengan laju yang relatif lamban, kerap membuat becak gowes menjadi sebab kemacetan lalu lintas di Kota Kediri.

“Keamanan sepeda ini juga masih dipertanyakan karena tak masuk spesifikasi model manapun sesuai undang-undang,” jelas AKP Surono, kasubag Humas Polres Kediri Kota.

Hariyadi, kabag Humas Pemkot Kediri menjelaskan, pemkot memang telah berancang-ancang untuk membuat aturan tentang becak gowes. Sebab untuk menghilangkan becak gowes tidak mungkin.

Bagaimanapun kendaraan ini telah begitu memasyarakat dan keunikannya merupakan potensi bagi pariwisata Kota Kediri. Menurut dia, pemkot telah mendata pemilik persewaan becak gowes tersebut. Mereka akan dilibatkan untuk menyusun aturan jalur khusus becak gowes.

“Jalur khusus ini untuk menghindarkan kemacetan lalu lintas dan demi keamanan pengguna jalan,” katanya.

Dalam pandangannya, ke depan becak gowes dilarang melintasi jalur lalu lintas padat. “Untuk rutenya akan dibicarakan bersama sehingga mereka akan lebih untung dengan peraturan tersebut,” jelasnya.

Keberadaan becak gowes, menurut Hariyadi merupakan potensi pariwisata di Kota Kediri. Keberadaanya akan didorong dengan tidak membahayakan pengguna jalan. “Dengan demikian kita punya ikon baru yang layak untuk menarik wisatawan,” ungkapnya.


(sindo)
97Kediri 100 Kediri Kediri Kediri 9673Prediksi Bola. Kuliner